naraga.id – Presiden AS Donald Trump baru-baru ini menolak rencana Israel untuk membunuh Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei. Menurut dua pejabat AS yang dikutip oleh Reuters, meskipun Israel mengklaim memiliki peluang yang dapat dieksekusi, Trump menilai tindakan tersebut berisiko memperburuk ketegangan dan mengganggu upaya diplomatik yang sedang berlangsung.
Keputusan ini diambil setelah Israel melancarkan serangan udara besar-besaran ke Iran pada 13 Juni 2025, yang dikenal dengan nama Operasi Rising Lion. Serangan tersebut menargetkan fasilitas nuklir dan infrastruktur militer Iran, serta menewaskan lebih dari 400 orang, termasuk pejabat intelijen tinggi Iran
Dalam sebuah wawancara dengan Fox News, Netanyahu tidak secara langsung mengonfirmasi atau membantah laporan dari Reuters bahwa Trump telah memveto rencana tersebut. Ia menyatakan bahwa banyak laporan palsu mengenai percakapan yang tidak pernah terjadi dan menolak untuk membahasnya lebih lanjut .
Sementara itu, Trump menegaskan bahwa Amerika Serikat akan terus mendukung Israel, namun menekankan pentingnya mencari solusi diplomatik untuk menghindari eskalasi lebih lanjut. Ia juga menyarankan agar Iran dan Israel segera melakukan kesepakatan untuk mengakhiri permusuhan, mirip dengan peranannya dalam meredakan ketegangan antara India dan Pakistan sebelumnya.
Khamenei menanggapi dengan menyatakan bahwa jika AS menyerang Iran, negara tersebut akan menerima balasan yang kuat. Ia juga menegaskan bahwa Iran tidak akan terlibat dalam negosiasi langsung dengan AS selama kampanye tekanan maksimum yang diterapkan oleh Washington.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Oman, Badr Albusaidi, yang berperan sebagai mediator dalam pembicaraan nuklir AS-Iran, mengumumkan bahwa putaran berikutnya dari pembicaraan tersebut, yang awalnya dijadwalkan pada hari Minggu, telah dibatalkan. Iran menyatakan kepada Qatar dan Oman bahwa mereka tidak akan membuka diri untuk negosiasi gencatan senjata selama masih berada di bawah serangan Israel .
Situasi ini menyoroti ketegangan yang meningkat antara Israel dan Iran, serta peran penting yang dimainkan oleh AS dalam upaya diplomatik untuk meredakan konflik di kawasan tersebut.
Tinggalkan Balasan