The Elder Scrolls VI Harus Berpikir Ulang Jika Ingin Menghadirkan Kembali Mantra “Easy Mode” dari Oblivion Remastered

By 1 bulan lalu 3 menit membaca

naraga.idKehadiran The Elder Scrolls VI masih tampak jauh di depan, meskipun antusiasme penggemar kembali membuncah berkat peluncuran mendadak Oblivion Remastered. Banyak pihak berspekulasi bahwa informasi besar tentang TES VI mungkin baru akan muncul pada 2026 atau 2027. Dengan waktu pengembangan yang masih terbuka lebar, Bethesda memiliki peluang untuk mengevaluasi berbagai aspek—termasuk apakah akan mengadopsi kembali beberapa fitur dari Oblivion Remastered. Namun, satu hal yang sebaiknya tidak diulang adalah kehadiran mantra Chameleon.

Meski Oblivion Remastered dipuji karena beberapa peningkatan dibanding Skyrim, sistem sihirnya tetap dinilai sangat tidak seimbang. Salah satu fitur yang sering dianggap “rusak” adalah spellcrafting, atau kemampuan pemain menciptakan mantra sesuai keinginan. Dengan sistem ini, pemain bisa membuat mantra yang sangat kuat—dari memperkuat atribut hingga serangan sihir massal. Namun, dari semua itu, Chameleon-lah yang paling berpotensi merusak keseimbangan permainan.

Chameleon: Mantra Terlalu Kuat yang Menghapus Tantangan

Berbeda dengan mantra invisibility yang akan hilang efeknya jika pemain melakukan tindakan apa pun (seperti menyerang atau membuka pintu), Chameleon memungkinkan pemain tetap tak terlihat bahkan saat bertarung atau berinteraksi dengan lingkungan. Efek 100% Chameleon dalam Oblivion Remastered secara efektif menjadikan permainan dalam mode “tanpa tantangan”, karena musuh tak bisa mendeteksi keberadaan pemain sama sekali.

Skyrim sendiri secara sadar menghapus fitur spellcrafting dan mantra Chameleon demi menjaga keseimbangan. Keputusan itu terbukti tepat, karena membuat pencapaian dalam permainan terasa lebih berarti. Dengan Chameleon, pemain bisa menyelesaikan hampir seluruh konten tanpa pernah terdeteksi, membuat sistem pertarungan dan stealth menjadi tidak relevan.

TES VI: Tetap Inovatif Tanpa Kehilangan Tantangan

Jika The Elder Scrolls VI benar akan berlatar di Hammerfell—dengan potensi kehadiran High Rock sebagai latar pendukung—maka integrasi sistem sihir perlu dilakukan dengan cermat. High Rock dikenal dengan intrik politiknya, sedangkan Hammerfell dihuni para bandit gurun Alik’r. Di latar seperti ini, kehadiran efek tersembunyi seperti Chameleon bisa saja terlihat masuk akal secara lore. Namun, tantangannya adalah bagaimana menjadikannya tetap seimbang.

Bethesda bisa memilih untuk mengadaptasi sistem sihir Skyrim yang jauh lebih terkontrol dan kreatif, khususnya dari aliran Illusion. Jika Chameleon harus kembali, maka bentuknya harus benar-benar diubah—misalnya dengan membatasi efeknya hingga maksimal 50%, atau menjadikannya efek langka dari item khusus seperti Ring of Khajiiti. Alih-alih memberikan kebebasan mutlak, keberadaan efek Chameleon bisa dibuat terbatas dan strategis.

Antara Keseimbangan dan Keunikan

The Elder Scrolls dikenal karena kebebasan eksplorasi dan keberagaman pendekatan dalam menyelesaikan misi. Namun, kebebasan tersebut harus diimbangi dengan tantangan agar setiap pencapaian tetap terasa bermakna. Bethesda perlu mempertimbangkan secara matang antara menghadirkan kembali elemen nostalgia dan menjaga kualitas gameplay yang adil dan menantang.

Chameleon mungkin terasa menyenangkan bagi sebagian pemain, tetapi jika tidak diatur dengan benar, ia bisa kembali merusak pengalaman bermain secara keseluruhan. TES VI sebaiknya belajar dari Oblivion, bukan menyalinnya mentah-mentah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


The Elder Scrolls VI Harus Berpikir Ulang Jika Ingin Menghadirkan Kembali Mantra "Easy Mode" dari Oblivion Remastered - Ruang Wawasan Cerdas | naraga.id
Menu
Cari
Bagikan
Lainnya
0%