naraga.id – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) memutuskan untuk memperpanjang masa pendaftaran calon ketua umum hingga 23 Juni 2025. Langkah ini diambil guna memberi ruang lebih bagi tokoh-tokoh eksternal untuk menjalin konsolidasi dengan pengurus daerah.
Wakil Ketua Umum PSI, Andy Budiman, menjelaskan bahwa keputusan ini memberi kesempatan kepada figur-figur potensial dari luar partai untuk mendapatkan dukungan dari Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD), yang menjadi syarat untuk mengikuti Pemilihan Raya PSI.
“Kami ingin memastikan semua kandidat, termasuk dari luar partai, punya waktu yang cukup untuk membangun dukungan,” kata Andy, Senin (2/6).
Saat ditanya soal kemungkinan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), ikut dalam bursa calon ketua umum PSI, Andy enggan memberi jawaban pasti. Ia hanya memberi tanggapan singkat.
“Kita doakan saja yang terbaik. Semoga ada kejutan,” ujarnya sambil tersenyum.
Andy menambahkan, perpanjangan ini juga ditujukan untuk kader internal PSI yang sedang melakukan konsolidasi. Ia mengakui masih ada beberapa DPW dan DPD yang belum menentukan sikap terkait dukungan calon.
“Syaratnya kan minimal didukung oleh lima DPW dan 20 DPD. Jadi kami beri ruang agar kandidat bisa memanfaatkan waktu yang ada untuk konsolidasi,” jelasnya.
Sebelumnya, Jokowi sempat menanggapi santai wacana dirinya maju sebagai calon ketua umum PSI. Ia tak menutup kemungkinan, namun masih mempertimbangkan berbagai faktor.
“Masih dalam kalkulasi. Jangan sampai nanti saya ikut, tapi kalah,” ujar Jokowi pada 14 Mei lalu.
Sebagai informasi, Pemilihan Raya PSI terbuka bagi seluruh kader yang memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA). Mekanismenya mengusung prinsip “satu anggota satu suara” dengan syarat pencalonan melibatkan dukungan minimal lima DPW dan 20 DPD.
Tinggalkan Balasan