
naraga.id – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menyoroti pentingnya aspek kebersihan, kandungan gizi, serta inovasi daerah dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sekolah. Wakil Menteri PPPA, Veronica Tan, menegaskan bahwa penyediaan makanan bergizi bagi anak-anak harus memenuhi standar kebersihan dan keamanan pangan.
“Memberikan makanan bergizi bukan sekadar soal kandungan protein atau karbohidrat. Air yang digunakan harus bersih, alat makan dicuci dengan benar, dan proses penyajiannya pun harus higienis agar tidak menimbulkan kasus keracunan,” ujar Veronica dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (28/9/2025).
Ia menekankan bahwa implementasi program MBG tidak cukup hanya menilai kualitas gizi, tetapi juga harus memastikan sanitasi lingkungan dan air yang layak. Veronica juga mendorong adanya perbedaan pendekatan antara wilayah perkotaan dan pedesaan agar program lebih tepat sasaran.
Menurutnya, di daerah yang memiliki keterbatasan akses, perlu muncul ide-ide inovatif seperti pengembangan kebun komunitas bergizi untuk menopang ketersediaan bahan makanan segar. “Jika rantai pasoknya dikelola dengan baik, inisiatif ini bisa menciptakan peluang ekonomi baru, khususnya bagi kelompok ibu-ibu di tingkat desa,” jelasnya.
Lebih lanjut, Veronica berharap agar pelaksanaan program MBG serta Satu Piring Penuh Gizi (SPPG) tidak hanya fokus menekan angka stunting, tetapi juga memperkuat peran ekonomi perempuan.
“Perempuan sebenarnya sudah berdaya di dalam rumah tangga. Yang dibutuhkan adalah akses dan dukungan dari pemerintah daerah agar mereka bisa berkontribusi lebih luas dalam kegiatan ekonomi,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Piprim Basarah Yanuarso, menegaskan bahwa kasus keracunan massal yang terjadi dalam pelaksanaan MBG bukan disebabkan oleh alergi makanan.
“Kalau hanya satu atau dua anak yang bereaksi, mungkin bisa disebut alergi. Tapi bila ribuan anak terdampak secara bersamaan, maka itu jelas indikasi keracunan,” kata Piprim.
Ia juga menyampaikan keprihatinannya atas insiden tersebut dan mendorong evaluasi menyeluruh terhadap standar kebersihan serta mekanisme distribusi makanan dalam program MBG agar kejadian serupa tidak terulang.
Tinggalkan Balasan