Polisi Peru Dalami Lingkar Sosial Zetro Purba Pasca Penembakan

naraga.id – Kepolisian Nasional Peru (PNP) memperluas penyelidikan atas kasus penembakan staf KBRI Peru, Zetro Leonardo Purba, yang terjadi di Kota Lima pada Senin (1/9/2025). Fokus penyelidikan kini diarahkan ke lingkungan kerja, pertemanan, hingga keluarga korban.

Menteri Dalam Negeri Peru, Carlos Malaver, menegaskan bahwa penyerangan tersebut merupakan aksi yang secara jelas ditujukan untuk menghabisi nyawa korban. “Tidak ada indikasi pencurian dalam kasus ini. Serangan dilakukan dengan tujuan menghilangkan nyawa,” kata Malaver dalam konferensi pers, Selasa (2/9/2025).

Ia menambahkan, Divisi Pembunuhan PNP tengah memeriksa berbagai aspek, termasuk perangkat elektronik korban yang dapat menjadi kunci dalam mengungkap motif pelaku. “Bagi polisi, semua kemungkinan terbuka. Kami berhati-hati agar tidak menimbulkan tafsir yang keliru,” ujar Malaver.

Berdasarkan keterangan saksi, saat kejadian Zetro tengah bersepeda setelah mengambil uang di mesin ATM. Seorang pria berpenampilan gelap menghentikannya di jalan. Tanpa banyak bicara, pria tersebut melepaskan tiga kali tembakan ke arah Zetro. Usai melakukan aksinya, pelaku kabur ke jalan raya dan melarikan diri bersama seorang pengendara motor yang sudah menunggu.

Meski sempat dilarikan ke Klinik Javier Prado di kawasan San Isidro, nyawa Zetro tidak tertolong. Dokter menyatakan ia meninggal dunia beberapa saat setelah tiba di rumah sakit.

Pihak kepolisian memastikan bahwa barang-barang pribadi korban seperti sepeda, ponsel, maupun benda berharga lainnya tidak hilang. Hal ini semakin menguatkan dugaan bahwa serangan tersebut bukan bermotif perampokan.

Wakil Menteri Luar Negeri, Anis Matta, membenarkan bahwa Zetro sebelumnya hanya hendak mengambil uang di ATM. “Kasus ini masih terus kami pantau bersama pihak berwenang di Peru. Kami berharap penyelidikan berjalan transparan sehingga motif dan pelaku bisa segera terungkap,” ucapnya.