naraga.id – Pemerintah Provinsi Riau menetapkan pembangunan Islamic Center sebagai salah satu program prioritas dalam masa awal kepemimpinan Gubernur Abdul Wahid dan Wakil Gubernur SF Hariyanto. Proyek pembangunan yang akan berlokasi di Kawasan Purna MTQ, Pekanbaru itu direncanakan mulai dikerjakan pada tahun 2026.
Rencana pembangunan ini merupakan bagian dari program kerja 100 hari Gubernur dan Wakil Gubernur Riau yang menitikberatkan pada penguatan nilai-nilai keagamaan dan kesejahteraan sosial berbasis spiritual.
“Tim Islamic Center saat ini tengah menyelesaikan tahapan persiapan. Proyek ini bukan sekadar bangunan fisik, tapi menjadi pusat kegiatan keislaman dan pengembangan sumber daya umat di Riau,” ujar Gubernur Abdul Wahid, Sabtu (31/5/2025).
Selain pengembangan Islamic Center, Pemprov Riau juga telah mulai merealisasikan insentif untuk para guru ngaji dan pengajar tahfidz sebagai bentuk dukungan terhadap penguatan budaya membaca Al-Qur’an di masyarakat.
“Mulai tahun 2025, insentif akan disalurkan melalui Bantuan Keuangan Khusus (BKK) ke 1.591 desa. Ini bagian dari komitmen kami dalam mendorong syiar Islam di lingkungan masyarakat,” terang Gubri.
Dalam bidang percepatan pembangunan, Gubri dan Wagubri telah menggencarkan audiensi langsung ke berbagai kementerian di Jakarta. Kegiatan ini melibatkan seluruh bupati dan wali kota se-Provinsi Riau untuk menyampaikan usulan program strategis daerah serta upaya peningkatan pendapatan provinsi.
Rangkaian audiensi yang dimulai sejak 4 Mei 2025 itu menyasar sejumlah kementerian penting, termasuk Kementerian Bappenas, Kementerian Kehutanan, Kementerian Investasi, Kementerian ESDM, hingga Kementerian BUMN dan PUPR.
“Langkah ini kami tempuh untuk mengakselerasi pembangunan di Riau. Kehadiran langsung kepala daerah di forum-forum tersebut membuktikan keseriusan kita dalam memperjuangkan program pembangunan yang pro-rakyat,” tegas Abdul Wahid.
Melalui sinergi pusat dan daerah, Pemprov Riau berharap pembangunan ekonomi, infrastruktur, dan keagamaan bisa berjalan beriringan dalam mewujudkan Riau yang religius, berdaya saing, dan sejahtera.
Tinggalkan Balasan