Otrovert, Tipe Kepribadian yang Tak Sama dengan Introvert maupun Ekstrovert

By 1 bulan lalu 2 menit membaca

naraga.idPernah merasa tidak pernah benar-benar cocok dengan kelompok di kantor, sekolah, atau komunitas tertentu? Bisa jadi kamu termasuk dalam kategori kepribadian baru yang disebut otrovert.

Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh psikiater asal Amerika Serikat, Rami Kaminski, dalam bukunya The Gift of Not Belonging (2025). Kata otro sendiri diambil dari bahasa Spanyol yang berarti “lain” atau “berbeda”. Menurut Kaminski, orientasi dasar seorang otrovert terletak pada kenyataan bahwa arah hidup dan cara pandang mereka seringkali tidak sejalan dengan kebanyakan orang.

Ciri-Ciri Otrovert

Kaminski menggambarkan pasiennya yang berinisial A sebagai contoh. Pasien ini mengaku tidak pernah merasa benar-benar nyambung dengan teman-teman sebayanya. Ia lebih nyaman berinteraksi dengan satu-dua orang dekat atau justru sendirian.

Kaminski sendiri juga pernah merasakannya sejak kecil. Saat mengikuti Pramuka, ia tidak merasakan semangat kebersamaan sebagaimana anak-anak lain, meski ia tetap menjalani aktivitas yang sama. Dari situlah ia menyadari bahwa ada orang-orang yang nyaman menjadi “orang luar” (outsider), sekalipun mereka diterima dalam kelompok.

Secara umum, berikut ciri-ciri khas seorang otrovert:

  • Anak otrovert cenderung akrab dengan orang dewasa, berpikir lebih matang, dan kritis sejak dini.

  • Mereka punya rasa ingin tahu yang besar serta suka mengulik hal-hal kompleks.

  • Tidak suka kegiatan kelompok sebaya, meski bisa saja populer berkat kecerdasan mereka.

  • Betah sendirian tanpa merasa kesepian.

  • Kurang nyaman ikut acara berkelompok, seperti pesta ulang tahun atau karyawisata.

  • Lebih memilih tugas individu dibanding kerja tim, serta cenderung enggan ikut klub atau kegiatan komunal.

Perbedaan Otrovert dengan Introvert dan Ekstrovert

Kaminski menegaskan bahwa otrovert berbeda dari dua tipe kepribadian yang sudah umum dikenal. Jika ekstrovert memperoleh energi dari banyaknya interaksi sosial, dan introvert kelelahan bila terlalu lama bersosialisasi, otrovert justru tidak memiliki dorongan kuat untuk berbaur dalam kelompok.

Menariknya, seorang otrovert bisa tampil ramah dan percaya diri berbicara di depan forum, berbeda dengan introvert yang lebih pendiam. Namun, mereka sering merasa tidak nyambung bila berada di tengah kerumunan besar, sehingga lebih memilih percakapan mendalam dengan sedikit orang.

Sisi Positif dan Tantangan

Menjadi otrovert bukan berarti kelemahan. Mereka biasanya punya sudut pandang unik, kreatif, serta menghasilkan ide-ide segar. Namun, di masyarakat yang menilai kebersamaan kelompok sebagai norma, karakter ini kerap disalahpahami, bahkan dianggap sebagai gangguan psikologis.

Pada kenyataannya, otrovert hanyalah satu spektrum lain dari kepribadian manusia—bukan sesuatu yang harus “disembuhkan”, melainkan dipahami.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Otrovert, Tipe Kepribadian yang Tak Sama dengan Introvert maupun Ekstrovert - Ruang Wawasan Cerdas | naraga.id
Menu
Cari
Bagikan
Lainnya
0%