naraga.id – Pengukuhan gelar kebangsawanan untuk David Beckham sebagai “Sir” seharusnya menjadi puncak pengakuan dari perjalanan panjangnya di dunia sepak bola dan hiburan selama tiga dekade. Namun, momen penting itu sedikit terganggu oleh mencuatnya kembali isu keretakan dalam keluarga Beckham.
Beckham, yang dikenal tidak hanya karena ketepatannya menendang bola tetapi juga ketelitiannya membangun citra keluarga, kini tengah menghadapi ujian publik atas narasi yang selama ini dijaga dengan ketat.
Tahun 2025 sejatinya menjadi tahun perayaan bagi mantan kapten Timnas Inggris tersebut. Ia genap berusia 50 tahun dan menjadi kepala dari imperium keluarga yang diperkirakan bernilai £500 juta. Namun, alih-alih fokus pada pencapaiannya, perhatian publik justru beralih ke kabar perselisihan antara putra sulungnya, Brooklyn Beckham, dan sang istri, Nicola Peltz, dengan anggota keluarga lainnya.
Spekulasi tentang adanya ketegangan dalam keluarga mulai mencuat tiga tahun lalu, ketika Nicola dikabarkan menolak mengenakan gaun rancangan ibu mertuanya, Victoria Beckham, saat hari pernikahannya. Dalam wawancara dengan The Times, Nicola membantah rumor tersebut dan menjelaskan bahwa gaun dari rumah mode Victoria tidak bisa selesai tepat waktu, sehingga ia memilih desainer lain.
Meski sempat mereda, rumor itu kembali menguat setelah Brooklyn dan Nicola absen dari pesta ulang tahun ke-50 David Beckham dan tidak membagikan ucapan di media sosial. Menurut sumber yang dikutip BBC, Brooklyn memilih tidak hadir karena salah satu tamu undangan adalah perempuan yang pernah dikaitkan dengannya, yang hadir bersama sang adik, Romeo. Keputusan itu disebut memicu ketegangan baru di internal keluarga.
Pihak David dan Victoria Beckham hingga kini belum memberikan tanggapan resmi atas rumor tersebut.
Pakar hubungan masyarakat Lauren Beeching menilai narasi yang beredar saat ini mulai mempengaruhi persepsi publik terhadap keluarga Beckham. Menurutnya, pemberitaan media mulai menyerupai drama realitas, yang bertolak belakang dengan citra eksklusif dan terkendali yang selama ini mereka bangun.
“Begitu Anda mulai dibicarakan seperti keluarga selebritas di acara realitas, maka reputasi Anda mulai bergeser,” jelas Beeching. Ia menyebut bahwa paparan kehidupan pribadi mereka, terutama sejak rilis dokumenter Beckham di Netflix pada 2023, membuat keluarga ini terlihat lebih terbuka – namun juga lebih rentan terhadap sorotan negatif.
David Beckham dikenal sebagai sosok yang berhasil melampaui batas dunia olahraga, menjadi ikon budaya pop global. Bersama istrinya Victoria – mantan anggota Spice Girls – keduanya membangun “Brand Beckham”, yang menggabungkan ketenaran, mode, dan gaya hidup.
PR expert Mark Borkowski menyebut Beckham sebagai pelopor yang menjadikan “metroseksualitas” bagian dari arus utama. “Ia menunjukkan bahwa pria kelas pekerja bisa mengenakan cat kuku, tampil di iklan Armani, dan tetap menjadi ayah penyayang serta suami setia,” katanya.
Namun kini, menurut Beeching, fokus keluarga Beckham mulai tergeser dari warisan dan pencapaian ke ranah drama pribadi. “Ini bukan arena yang pernah mereka mainkan sebelumnya,” ujarnya.
Beberapa penggemar bahkan mulai bertindak layaknya detektif digital – mencari-cari makna tersembunyi dari unggahan Instagram, siapa yang hadir dalam foto keluarga, atau siapa yang tidak disebut dalam ucapan hari besar.
Meski isu beredar, Beckham tetap menunjukkan citra keluarga harmonis. Pada Hari Ayah, Sir David membagikan foto-foto keempat anaknya, termasuk foto lawas bersama Brooklyn yang disertai keterangan “love you” dan emoji hati putih. Victoria juga mengunggah ucapan yang menyebut semua anaknya.
Namun, seperti dikatakan Beeching, jika tidak ditangani dengan hati-hati, rumor ini bisa menjadi bumerang yang membentuk persepsi baru terhadap keluarga Beckham – bukan sebagai ikon sukses, tetapi sebagai keluarga selebritas penuh drama.
Tinggalkan Balasan