naraga.id – Lebih dari tujuh juta akun layanan streaming digital dilaporkan menjadi korban peretasan sepanjang 2024. Temuan ini diungkap oleh perusahaan keamanan siber Kaspersky, yang menyebut sejumlah besar kredensial pengguna dari platform ternama seperti Netflix, Disney+, dan Amazon Prime Video telah dicuri melalui serangkaian serangan siber global.
Kaspersky menjelaskan, kebocoran data ini bukan berasal dari pelanggaran langsung terhadap server layanan streaming, melainkan akibat serangan malware dan pencurian kredensial yang terjadi melalui berbagai jalur, termasuk unduhan tidak resmi, aplikasi bajakan, serta ekstensi browser berbahaya.
Generasi Z dalam Sorotan
Laporan tersebut menyoroti tingginya tingkat konsumsi layanan streaming di kalangan Generasi Z. Kelompok ini bukan hanya penikmat konten, tetapi juga aktif membentuk komunitas daring yang berbasis pada fandom, unggahan meme, dan diskusi teori penggemar. Namun, tingkat keterlibatan yang tinggi tersebut ternyata membuka celah baru bagi penjahat siber.
“Perangkat yang digunakan untuk menonton serial favorit kerap dimanfaatkan sebagai jalur masuk oleh malware, yang mengintai dari berbagai unduhan tak resmi atau aplikasi pihak ketiga,” kata Polina Tretyak, analis dari Kaspersky.
Netflix Jadi Sasaran Utama
Dari total 7.035.236 kredensial yang terekspos, mayoritas berasal dari akun Netflix dengan 5.632.694 akun yang dibobol. Negara dengan jumlah akun Netflix yang paling banyak terdampak adalah Brasil, diikuti oleh Meksiko dan India.
Untuk Disney+, Kaspersky mencatat 680.850 akun yang terdampak, dengan sebaran terbesar di Brasil, Meksiko, dan Jerman. Di Indonesia, 89 akun Disney+ diketahui ikut bocor.
Sementara itu, Prime Video tercatat mengalami 1.607 kasus peretasan. Walau jumlahnya relatif kecil, platform ini juga menjadi target, khususnya di kalangan penonton muda yang mencari konten dengan tema unik dan berbeda. Meksiko, Brasil, dan Prancis menduduki peringkat teratas dalam hal jumlah akun yang terdampak.
Dampak Lebih Luas
Lebih dari sekadar kehilangan akses ke akun streaming, ancaman ini dapat meluas ke sektor yang lebih sensitif. Setelah perangkat terinfeksi, malware tidak hanya mengincar aplikasi hiburan, tetapi juga mengakses data pribadi lain seperti informasi perbankan. Jika pengguna memakai kombinasi email dan kata sandi yang sama untuk berbagai layanan, maka dampaknya bisa mencakup pencurian identitas dan penipuan finansial.
Kaspersky Luncurkan Edukasi Interaktif
Sebagai upaya edukasi digital, Kaspersky meluncurkan Case 404, sebuah permainan interaktif berbasis detektif siber yang dirancang untuk membantu Generasi Z memahami bahaya siber dan melatih respons mereka terhadap ancaman digital.
Untuk meningkatkan perlindungan, Kaspersky menyarankan pengguna untuk:
-
Mengganti kata sandi secara rutin
-
Menghindari penggunaan aplikasi dari sumber tidak resmi
-
Menonaktifkan ekstensi browser yang tidak dikenal
-
Memverifikasi keaslian situs web sebelum login
-
Menggunakan perlindungan keamanan siber seperti Kaspersky Premium dan VPN resmi
Ancaman dunia maya terhadap layanan hiburan digital terus berkembang, dan kesadaran pengguna menjadi garda terdepan dalam melindungi identitas serta data pribadi dari eksploitasi siber.
Tinggalkan Balasan