naraga.id – Pemerintah Jerman meminta raksasa teknologi Apple dan Google untuk segera menghapus aplikasi kecerdasan buatan (AI) asal Tiongkok, DeepSeek, dari toko aplikasi mereka. Permintaan ini dilayangkan karena adanya kekhawatiran serius terkait potensi pelanggaran perlindungan data pribadi warga negara Jerman.
Komisioner Perlindungan Data dan Kebebasan Informasi Jerman, Meike Kamp, menyatakan bahwa DeepSeek menyimpan data pengguna—termasuk pertanyaan yang diajukan ke chatbot dan file yang diunggah—di server yang berada di wilayah Tiongkok. Hal ini dinilai berpotensi melanggar regulasi ketat perlindungan data di Uni Eropa.
“DeepSeek belum mampu membuktikan bahwa data pengguna warga Jerman dilindungi dengan standar yang setara dengan GDPR (General Data Protection Regulation) Eropa,” ujar Kamp, Jumat (27/6/2025), dikutip dari Reuters.
Ia juga menyoroti bahwa hukum di Tiongkok memungkinkan pemerintah setempat mengakses data perusahaan secara luas, sehingga menambah kekhawatiran terhadap penyalahgunaan data.
Menurut Kamp, otoritas perlindungan data Jerman telah menyurati pihak DeepSeek sejak Mei 2025 untuk meminta penyesuaian dengan aturan transfer data lintas negara. Namun, perusahaan belum juga memenuhi tuntutan tersebut maupun menarik aplikasinya secara sukarela.
Sebagai langkah lanjutan, Jerman secara resmi meminta Apple dan Google untuk mempertimbangkan pencabutan aplikasi tersebut dari platform mereka. Google telah mengonfirmasi bahwa mereka menerima pemberitahuan dari pemerintah Jerman dan sedang mengevaluasinya. Sementara itu, Apple dan DeepSeek belum memberikan tanggapan resmi.
DeepSeek mulai menjadi sorotan sejak Januari 2025 setelah mengklaim berhasil menciptakan model AI yang diklaim sebanding dengan ChatGPT milik OpenAI namun dengan efisiensi biaya yang lebih tinggi. Namun, perusahaan ini juga dikritik karena kebijakan privasi dan keamanannya yang dianggap belum memenuhi standar internasional.
Jerman bukan satu-satunya negara yang menindak DeepSeek. Italia sebelumnya telah lebih dulu memblokir aplikasi ini, sedangkan Belanda melarang penggunaannya di perangkat pemerintah. Belgia juga mengeluarkan imbauan kepada pejabat publik untuk tidak menggunakan layanan DeepSeek.
Tinggalkan Balasan