naraga.id – Generasi muda memiliki peran penting dalam menjaga dan merawat kerukunan umat beragama di Indonesia. Hal ini menjadi pesan utama dalam kegiatan Dialog Generasi Muda Lintas Agama dan Kepercayaan dalam Menjaga dan Merawat Kerukunan Umat Beragama, yang digelar oleh Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia, bekerja sama dengan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Provinsi Jawa Barat, Kamis 25 September 2025.
Dalam sambutannya, Kepala Bakesbangpol Jawa Barat, Drs. Wahyu Mijaya, SH., M.Si., menekankan bahwa generasi muda adalah kunci dalam menciptakan masa depan Indonesia yang lebih baik. Menurutnya, untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, ada tiga syarat utama yang harus dijaga, yakni kondusivitas, pertumbuhan ekonomi, dan pembangunan sumber daya manusia — terutama generasi muda.
“Namun semua itu tidak akan terwujud tanpa adanya kerukunan umat beragama. Kerukunan menjadi fondasi penting dalam menjaga stabilitas sosial dan politik,” ujar Wahyu.
Ia pun mengingatkan bahwa banyak negara di dunia yang akhirnya mengalami perpecahan, bahkan konflik berkepanjangan, karena tidak mampu menjaga persatuan dan kesatuan. Ketidakharmonisan antar kelompok, terutama yang berkaitan dengan agama dan kepercayaan, menjadi salah satu pemicu utama konflik yang merusak tatanan bangsa.

Drs. Wahyu Mijaya, SH., M.Si. (Kepala Bakesbangpol Jawa Barat)
“Contohnya ada di berbagai kawasan, baik di Timur Tengah, Afrika, hingga Eropa Timur. Mereka gagal menjaga kerukunan, sehingga bangsa mereka terpecah dan hancur. Kita tidak ingin hal itu terjadi di Indonesia,” tambahnya.
Wahyu menegaskan, di tengah keberagaman Indonesia yang sangat kompleks, peran generasi muda sangat menentukan arah masa depan bangsa. Karenanya, ruang-ruang dialog seperti ini penting untuk terus diadakan, guna membangun kesadaran bersama tentang pentingnya toleransi, saling menghargai, dan hidup berdampingan secara damai.
Acara yang berlangsung di Ruang Rapat Bhineka Tunggal Ika, Bakesbangpol Jawa Barat, ini menghadirkan puluhan peserta dari berbagai organisasi kepemudaan lintas agama dan kepercayaan. Tujuannya adalah untuk memperkuat komitmen bersama dalam menciptakan ruang dialog yang inklusif, toleran, dan membangun solidaritas antarumat beragama, khususnya di kalangan generasi muda.
Hadir sebagai narasumber, Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama Kementerian Agama RI dan KH. Rafani Akhyar, Ketua FKUB Jawa Barat.

KH. Rafani Akhyar (Ketua FKUB Jawa Barat)
Forum Generasi Muda Lintas Agama (FORMULA) Jawa Barat turut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Komunitas yang diinisasi dan dibina oleh Forum Kerukunan Umat Beragama Provinsi Jawa Barat ini mengirimkan 10 orang aktivisnya. Wildan Faturrahman, salah seorang aktivis FORMULA Jawa Barat mengapresiasi kegiatan tersebut.
“Kami mengapresiasi inisiatif Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri bersama Bakesbangpol Provinsi Jawa Barat dalam menyelenggarakan Dialog Generasi Muda Lintas Agama dan Kepercayaan ini. Kegiatan semacam ini sangat penting sebagai ruang edukasi dan refleksi bagi generasi muda untuk terus menumbuhkan semangat toleransi, saling menghargai, dan menjaga persatuan di tengah keberagaman Indonesia,” ujar Wildan.
“Kami berharap kegiatan serupa dapat terus digalakkan,” katanya.
Dengan kegiatan ini, pemerintah berharap munculnya agen-agen perdamaian dari kalangan muda yang mampu menjadi jembatan antar kelompok dan komunitas. Keterlibatan aktif generasi muda diyakini menjadi modal sosial penting dalam memperkuat persatuan nasional.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa negara hadir dalam membina kerukunan dan bahwa generasi muda tidak hanya menjadi penerus bangsa, tetapi juga penggerak perubahan menuju Indonesia yang lebih damai, adil, dan bersatu.
Tinggalkan Balasan