naraga.id – Dalam upaya mendukung pembangunan desa berbasis potensi lokal, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI meluncurkan kembali Program Desa BRILiaN 2025 dengan mengusung tema Desa Wisata. Program ini menjadi salah satu bentuk komitmen BRI dalam memperkuat ekonomi desa sekaligus menggali dan mengembangkan pariwisata berbasis kearifan lokal.
Peluncuran resmi atau Kick-Off Program Desa BRILiaN kali ini diselenggarakan secara virtual dan dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk SEVP BRI Muhammad Candra Utama, Asisten Deputi Kemenparekraf Ika Kusuma Permana Sari, serta CEO Atourin Benarivo Triadi Putra, yang menjadi mitra strategis dalam digitalisasi paket wisata desa.
Menurut Candra, sebagai lembaga keuangan yang memiliki fokus utama pada segmen UMKM, BRI tidak hanya berperan sebagai penyalur pembiayaan, tetapi juga sebagai motor pemberdayaan masyarakat melalui program-program yang berdampak langsung.
“Program Desa BRILiaN bertujuan menciptakan model desa unggulan yang mampu mengelola potensi lokalnya, termasuk potensi pariwisata, secara berkelanjutan dan kolaboratif. Tahun ini, fokus kami adalah mengembangkan desa wisata yang berakar pada kekayaan budaya lokal,” ujarnya, Sabtu (31/5/2025).
BRI mengidentifikasi beberapa tantangan utama yang masih dihadapi oleh banyak desa wisata, antara lain rendahnya pendapatan masyarakat sekitar, belum optimalnya pengemasan produk wisata secara inovatif, serta keterbatasan dalam menjalin jaringan kemitraan untuk pemasaran.
Untuk menjawab tantangan tersebut, pelatihan intensif dan pendampingan diberikan kepada desa peserta. Materi pelatihan meliputi pengembangan kemampuan manajerial dan digital, penyusunan paket wisata menarik, hingga strategi pemasaran berbasis teknologi melalui platform digital seperti Atourin, mitra resmi BRI.
“Kami ingin desa tidak hanya memahami potensi yang mereka miliki, tetapi juga mampu mengemasnya menjadi produk wisata yang menjual dan memiliki daya tarik kuat di pasar domestik dan global,” kata Candra.
Melalui program ini, BRI berharap akan lahir lebih banyak wirausahawan lokal yang mampu menggerakkan roda ekonomi desanya. Selain itu, desa juga diharapkan mampu membentuk kelembagaan yang kuat dan membangun jaringan kerja sama yang luas, termasuk dengan komunitas budaya, pelaku wisata, hingga penyedia platform digital.
“Pemberdayaan desa wisata bukan sekadar menciptakan destinasi menarik, tapi juga tentang membangun ekosistem ekonomi desa yang inklusif dan berkelanjutan,” tambahnya.
BRI meyakini bahwa keberhasilan pengembangan desa wisata tidak lepas dari keterlibatan aktif masyarakat. Oleh karena itu, penguatan partisipasi lokal menjadi salah satu fokus utama dalam implementasi Program Desa BRILiaN.
Dengan program ini, BRI berupaya menjadikan desa wisata sebagai instrumen utama dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) di tingkat desa. Program ini dinilai mampu memberikan dampak sosial dan ekonomi secara langsung, menciptakan lapangan kerja, serta menjaga dan melestarikan budaya lokal.
“Kami percaya bahwa pengembangan desa wisata, jika dikelola dengan baik dan melibatkan semua elemen masyarakat, dapat menjadi kekuatan transformasional dalam pembangunan desa,” tutup Candra.
Tinggalkan Balasan