“Bina Desa 2025 Hari Kedua: Sehat Bersama, Edukasi Hukum, dan Pemberdayaan Petani”

naraga.id – Bina Desa 2025 merupakan program kerja tahunan Divisi Pengabdian Masyarakat Himpunan Mahasiswa Program Studi Ilmu Hukum Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) yang bertujuan mengabdi kepada masyarakat desa guna meningkatkan kesejahteraan dan kesadaran hukum.

Dengan mengusung tema “Penguatan Masyarakat Desa Melalui Pendidikan dan Kesadaran Hukum untuk Mewujudkan Keadilan serta Ketahanan Sosial,” program ini menyelenggarakan penyuluhan hukum di bidang pidana, perdata, dan agraria yang ditujukan kepada GAPOKTAN, Karang Taruna, Ibu-Ibu PKK, serta masyarakat umum, disertai Klinik Hukum bersama LBH Pengayoman UNPAR sebagai ruang konsultasi terbuka.

Selain itu, kegiatan ini juga dilengkapi dengan aktivitas sosial seperti senam pagi bersama dan pertandingan tarkam, sebagai sarana pendekatan dengan warga desa untuk mempererat kebersamaan, membangun solidaritas, serta meneguhkan peran mahasiswa sebagai mitra masyarakat dalam mewujudkan pembangunan desa yang berkelanjutan.

Pada tanggal (27/08/25) yang merupakan hari kedua pelaksanaan program kerja Bina Desa 2025, tim Bina Desa bersama Ibu-Ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan warga desa sekitar memulai pagi dengan semangat melalui kegiatan senam bersama yang penuh keceriaan.

Selain bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan tubuh melalui olahraga ringan, kegiatan tersebut juga menjadi momen berharga untuk menjalin keakraban dan mempererat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat desa.

Iringan musik yang enerjik, tawa yang mengalir alami, serta semangat gotong royong yang terasa kuat menjadikan senam pagi ini tidak hanya bermanfaat bagi kebugaran fisik tetapi juga sebagai simbol kebersamaan dan sinergi dalam membangun desa. Setelah senam pagi bersama, kegiatan dilanjutkan dengan sesi interaksi bersama orang tua wali warga desa untuk saling mengenal, berbagi cerita dan mempererat hubungan sehingga terjalin komunikasi yang lebih hangat dan terbuka.

Sebagai bagian dari upaya mewujudkan kedaulatan petani sekaligus memperkuat perlindungan atas hak dan kesejahteraan mereka, Bina Desa 2025 menyelenggarakan penyuluhan khusus bagi Gabungan Kelompok Tani Hutan (GAPOKTANHUT) dengan mengangkat tema “Menyongsong Tani yang Berdaulat Guna Melindungi Hak dan Kesejahteraan Petani.”

Kegiatan ini menghadirkan narasumber Dedi Junaedi, S.T., dan Agustian Nugraha, A.Md., S.Sos., selaku perwakilan dari AP2SI, yang memberikan pemahaman mendalam mengenai hak pengelolaan sumber daya pertanian, akses terhadap pasar, serta peran strategis petani dalam menentukan arah pembangunan pertanian.

Penyuluhan tersebut tidak hanya berfungsi sebagai sarana edukasi, melainkan juga menjadi langkah konkret untuk memperkuat struktur kelembagaan kelompok tani agar lebih tangguh dan adaptif terhadap tantangan dunia pertanian masa kini.

Sebagai rangkaian lanjutan, acara juga menghadirkan workshop bertajuk “Hitam di Atas Putih” yang dibawakan oleh Lidwina Larasati Himawan, S.H., M.H. Workshop ini membahas tata cara penyusunan perjanjian jual beli secara benar dan sah, dilengkapi dengan praktik studi kasus melalui penggunaan template surat perjanjian yang kemudian harus diisi serta disesuaikan oleh para peserta.

Pendekatan interaktif ini membuka ruang diskusi sekaligus meningkatkan keterampilan hukum praktis yang relevan dengan kebutuhan petani. Menutup kegiatan di hari kedua, tim Bina Desa 2025 turut membagikan makanan ringan serta paket sembako sebagai bentuk apresiasi dan terima kasih atas partisipasi aktif para petani.

Momentum tersebut tidak hanya menjadi simbol penutup, melainkan juga representasi nyata kepedulian dan penghargaan terhadap kontribusi petani dalam mewujudkan pertanian yang berdaulat dan berkelanjutan.