Atasi Gagal Transfer Bansos, Kemensos Gandeng PPATK dan Himbara

By 1 bulan lalu 2 menit membaca

naraga.idKementerian Sosial (Kemensos) mengambil langkah serius untuk mengatasi masalah bantuan sosial (bansos) yang gagal ditransfer ke jutaan keluarga penerima. Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyatakan pihaknya tengah berkoordinasi dengan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dan akan melibatkan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) jika diperlukan.

“Kami ingin memastikan seluruh bantuan tersalurkan secara tepat sasaran, dan mengetahui secara jelas jika ada rekening bermasalah atau mencurigakan,” ujar Saifullah dalam keterangan pers di Jakarta, Rabu (18/6/2025).

Masalah ini mencuat setelah tercatat sekitar 1,3 juta keluarga belum menerima bansos akibat kegagalan transaksi. Penyebab utamanya adalah rekening yang tidak aktif, tidak terdaftar, atau tidak cocok antara nama dan nomor rekening penerima.

Saifullah menjelaskan, untuk triwulan kedua 2025, Kemensos menyalurkan bantuan berdasarkan Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN). Hingga pertengahan Juni, Program Keluarga Harapan (PKH) telah menyentuh 7,9 juta keluarga, dan bantuan pangan sembako menjangkau lebih dari 14 juta penerima.

Namun, baru sekitar 78 persen dari total penerima yang berhasil mendapatkan dana. Sisanya masih mengalami kendala teknis dalam proses transfer. “Kita harapkan minggu ini penyaluran bisa dituntaskan, kecuali yang masih terkendala teknis,” tambahnya.

Kemensos kini bekerja sama dengan Himbara dan Badan Pusat Statistik (BPS) untuk mempercepat proses validasi data. Apabila ditemukan kejanggalan pada rekening, PPATK akan dilibatkan untuk menelusuri kemungkinan penyalahgunaan atau akun fiktif.

Pemerintah juga meminta warga yang belum menerima bantuan untuk segera melapor melalui berbagai kanal resmi seperti aplikasi Cek Bansos, pendamping bansos, dinas sosial setempat, atau kantor BPS daerah.

Peralihan sistem penyaluran dari PT Pos Indonesia ke bank Himbara disebut sebagai salah satu penyebab keterlambatan, terutama karena proses pembukaan rekening kolektif yang membutuhkan waktu.

Selain itu, pemerintah menyiapkan tambahan bantuan sembako untuk 18,3 juta keluarga penerima, yang saat ini sudah siap ditransfer. “Kami tinggal menunggu penyelesaian teknis penyalurannya,” kata Saifullah.

Deputi Statistik Sosial BPS, Ateng Hartono, menegaskan lembaganya terus memperbarui data penerima bansos dan mendukung upaya Kemensos dalam memastikan akurasi dan efektivitas program. “Kami pastikan kerja sama ini terus berlanjut,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Atasi Gagal Transfer Bansos, Kemensos Gandeng PPATK dan Himbara - Ruang Wawasan Cerdas | naraga.id
Menu
Cari
Bagikan
Lainnya
0%