Isu Reshuffle Menguat, Prabowo Tegaskan Siap Copot Menteri Tak Kompeten

naraga.id — Isu perombakan kabinet kian menguat usai pernyataan tegas Presiden Prabowo Subianto dalam pidato peringatan Hari Lahir Pancasila, Senin (2/6/2025). Dalam sambutannya di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Prabowo menyatakan bahwa pejabat negara yang tidak mampu menjalankan tugas dengan baik sebaiknya mengundurkan diri sebelum diberhentikan.

“Semua penyelewengan dan kebocoran harus dihentikan. Pejabat yang tidak mampu melaksanakan tugas lebih baik mundur sebelum saya berhentikan,” kata Prabowo dengan nada tegas, disaksikan langsung oleh para menteri Kabinet Merah Putih dan tokoh-tokoh politik nasional, termasuk Megawati Soekarnoputri.

Pernyataan tersebut memicu spekulasi publik mengenai reshuffle atau perombakan kabinet dalam waktu dekat. Peneliti senior BRIN, Siti Zuhro, menilai wacana reshuffle sangat rasional dan mendesak. “Jika tidak segera dilakukan, bisa terjadi pembusukan dari dalam. Lebih cepat lebih baik,” katanya, Senin (9/6/2025).

Direktur Trias Politika Strategis, Agung Baskoro, menyebut beberapa nama menteri yang menjadi sorotan, seperti Budi Gunadi Sadikin (Menkes), Yandri Susanto (Menteri Desa), dan Budi Arie Setiadi (Menkop UKM), yang masing-masing dikaitkan dengan kontroversi publik, dugaan keterlibatan pilkada, hingga kasus judi online. “Kalau tidak segera diganti, itu bisa membahayakan kredibilitas pemerintahan,” ujar Agung.

Sementara itu, Arya Fernandes dari CSIS menyoroti perlunya evaluasi menyeluruh terhadap program prioritas nasional seperti Makan Bergizi Gratis yang sudah menghabiskan dana ratusan triliun rupiah. Dengan munculnya laporan keracunan dan pelaksanaan yang belum optimal, Arya menyebut reshuffle akan menjadi langkah strategis untuk memastikan efektivitas program.