Strawberry Moon Jadi Bulan Purnama Terendah Sejak 2006, Ini Penjelasan Ilmiahnya

By 1 bulan lalu 1 menit membaca

naraga.idLangit malam pada 10-11 Juni 2025 akan dihiasi oleh penampakan bulan purnama yang tak biasa. Dikenal sebagai Strawberry Moon, fenomena ini bukan hanya bulan purnama biasa, melainkan juga yang berposisi paling rendah di langit sejak 2006.

Fenomena ini terjadi akibat peristiwa langka bernama major lunar standstill, sebuah siklus astronomi yang hanya terjadi setiap 18,6 tahun. Ketika itu, kemiringan orbit bulan terhadap ekuator langit mencapai titik maksimum, menyebabkan bulan terbit dan terbenam di posisi ekstrem—lebih ke selatan dan sangat rendah di cakrawala.

Strawberry Moon tahun ini juga muncul berdekatan dengan titik balik matahari musim panas (solstis Juni) di belahan Bumi utara, memperkuat efek rendahnya posisi bulan di langit malam. Selain terlihat rendah, bulan juga tampak lebih besar dan berwarna kuning hingga jingga saat terbit karena moon illusion dan pengaruh atmosfer.

Puncak fase purnama secara teknis terjadi pada 11 Juni pukul 14.44 WIB, namun bulan sudah dapat disaksikan sejak matahari terbenam pada 10 Juni di berbagai wilayah dunia.

Fenomena serupa diperkirakan baru akan terjadi lagi pada tahun 2043, menjadikan momen ini sebagai kesempatan langka untuk para pengamat langit dan pecinta astronomi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Strawberry Moon Jadi Bulan Purnama Terendah Sejak 2006, Ini Penjelasan Ilmiahnya - Ruang Wawasan Cerdas | naraga.id
Menu
Cari
Bagikan
Lainnya
0%