6 Juni, Hari Lahir Bung Karno: Jejak Sang Proklamator dan Pemimpin Bangsa

By 1 bulan lalu 3 menit membaca

naraga.idSetiap tanggal 6 Juni, bangsa Indonesia memperingati hari lahir salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah kemerdekaan—Ir. Soekarno, atau yang akrab dikenal sebagai Bung Karno. Lahir pada 6 Juni 1901 di Surabaya, Jawa Timur, Bung Karno dikenal sebagai Proklamator dan Presiden pertama Republik Indonesia yang memiliki visi besar tentang kemerdekaan, keadilan, dan persatuan bangsa.

Dilahirkan dari pasangan Soekemi Sosrodihardjo dan Ida Ayu Nyoman Rai, Bung Karno semasa kecil sudah menunjukkan kecerdasan luar biasa. Ia hanya beberapa tahun tinggal bersama orang tuanya di Surabaya, sebelum kemudian tinggal dan belajar di rumah tokoh pergerakan nasional Haji Oemar Said Tjokroaminoto, pendiri Syarikat Islam. Dari sinilah benih-benih semangat kebangsaan mulai tumbuh dalam diri Soekarno muda.

Pendidikan formal Bung Karno dimulai dari sekolah dasar di Surabaya dan berlanjut ke HBS (Hogere Burger School), sekolah menengah bergengsi pada masa kolonial. Setelah lulus, ia melanjutkan pendidikan ke THS (Technische Hoogeschool) di Bandung—kini dikenal sebagai Institut Teknologi Bandung (ITB)—dan berhasil meraih gelar insinyur pada tahun 1926.

Langkah Politik Awal

Setelah lulus, Soekarno mulai aktif dalam dunia politik. Pada 1927, ia mendirikan Partai Nasional Indonesia (PNI) yang memiliki tujuan utama: Indonesia merdeka. Ia juga memperkenalkan konsep Marhaenisme, sebuah ajaran politik dan sosial yang mengakar pada kondisi rakyat kecil di Indonesia.

Namun, aktivitas politik Bung Karno tidak disenangi oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda. Ia ditangkap dan dipenjara di Sukamiskin, Bandung, pada 1929. Di balik jeruji besi itulah Bung Karno menulis pidato pembelaan legendaris berjudul Indonesia Menggugat, yang menyuarakan penderitaan rakyat dan menantang kekuasaan kolonial.

Setelah dibebaskan, ia kembali ditangkap dan diasingkan, pertama ke Ende (Flores) pada 1933, kemudian ke Bengkulu. Masa pengasingan ini tidak memadamkan semangat perjuangannya. Justru di sanalah Bung Karno terus menyusun strategi dan memperkuat jaringan perjuangan kemerdekaan.

Proklamasi dan Kepemimpinan

Puncak perjuangan Soekarno terjadi pada 17 Agustus 1945, saat ia bersama Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Proklamasi tersebut disusun hanya beberapa hari setelah Jepang menyerah pada Sekutu, menciptakan momentum bersejarah yang kemudian menjadi titik awal berdirinya Republik Indonesia.

Setelah kemerdekaan, Bung Karno menjabat sebagai Presiden pertama Republik Indonesia. Ia dikenal sebagai pemimpin karismatik yang mampu mempersatukan berbagai elemen bangsa yang majemuk. Ia juga menjadi tokoh penting dalam gerakan Non-Blok dan dikenal di kancah internasional sebagai pemimpin dunia ketiga yang vokal dan berani.

Makna di Balik Nama Soekarno

Dalam buku autobiografinya Soekarno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia yang ditulis bersama Cindy Adams, diceritakan bahwa nama “Karno” diambil dari tokoh epik Mahabharata—Karna—yang dikenal sebagai pahlawan gagah berani dan setia. Dalam kisah tersebut, Karna lahir secara ajaib melalui telinga ibunya, sehingga nama “Karna” juga bermakna “telinga.”

Menariknya, Soekarno lahir dengan nama asli Kusno. Namun karena sering sakit saat kecil, orang tuanya mengganti namanya menjadi Soekarno, dengan harapan nama baru ini membawa keberuntungan dan kesehatan. “Su” dalam nama Soekarno berarti baik atau terbaik—sebuah harapan agar kelak ia menjadi sosok besar. Dan harapan itu menjadi kenyataan.

Warisan Tak Ternilai

Kini, nama Bung Karno tak hanya dikenal sebagai pemimpin bangsa, tapi juga simbol perjuangan, semangat kebangsaan, dan keberanian melawan penindasan. Sosoknya menjadi inspirasi lintas generasi, dan ajaran-ajarannya tentang Pancasila, kebangsaan, serta anti-penjajahan masih relevan hingga hari ini.

Peringatan Hari Lahir Bung Karno setiap 6 Juni bukan hanya mengenang seorang tokoh, tetapi juga merenungkan kembali semangat perjuangan dan nilai-nilai luhur yang ditinggalkannya untuk Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


6 Juni, Hari Lahir Bung Karno: Jejak Sang Proklamator dan Pemimpin Bangsa - Ruang Wawasan Cerdas | naraga.id
Menu
Cari
Bagikan
Lainnya
0%