naraga.id — Tiga mahasiswa asal Balikpapan, Kalimantan Timur, sukses menyelesaikan studi mereka di Universitas Al-Ahgaff, Yaman, dan diwisuda dengan predikat membanggakan. Prosesi wisuda yang digelar pada Kamis pagi waktu Arab Saudi ini menjadi momen penuh haru dan kebanggaan, tak hanya bagi keluarga dan kerabat, tetapi juga masyarakat Kaltim.
Ketiga mahasiswa tersebut adalah Muhammad Rif’at Jailani, Muhammad Ilyas, dan Muhammad Rahul Jadinata. Ketiganya berhasil meraih gelar sarjana di Fakultas Syariah, sekaligus menyandang predikat hafiz Al-Qur’an—sebuah pencapaian istimewa yang menambah bobot prestasi mereka di mata publik.
Universitas Al-Ahgaff dikenal luas sebagai salah satu pusat pendidikan Islam bergengsi di Timur Tengah, tempat berkumpulnya pelajar dari berbagai penjuru dunia, termasuk Indonesia. Tahun ini, Indonesia kembali menorehkan kebanggaan lewat kontribusi tiga pemuda Kalimantan Timur yang menonjol di bidang keilmuan dan spiritualitas.
“Alhamdulillah, saya sangat bersyukur atas pencapaian ini. Ini bukan akhir perjalanan, melainkan awal dari pengabdian,” ungkap Muhammad Rif’at Jailani usai mengikuti prosesi wisuda di Auditorium Al-Mahsun.
Ia menambahkan bahwa selama masa kuliah, banyak pengalaman spiritual dan intelektual yang membentuk dirinya.
Acara wisuda kali ini mengangkat tema “Teguh dalam Prinsip, Tulus dalam Pengabdian”, diambil dari hadis Rasulullah SAW, dengan harapan para lulusan mampu menjaga integritas dan nilai-nilai keislaman saat kembali ke masyarakat.
Tak hanya unggul secara akademik, ketiga mahasiswa ini juga dikenal aktif di berbagai kegiatan kemahasiswaan dan keagamaan. Mereka terlibat dalam dakwah, pengajian, seminar, serta menjadi bagian penting dari komunitas mahasiswa Indonesia di Yaman yang terus mendorong syiar Islam dan penguatan ukhuwah antarwarga.
Muhammad Ilyas, mewakili rekan-rekannya, menyampaikan harapan agar ilmu yang mereka dapatkan selama di luar negeri bisa bermanfaat ketika kembali ke tanah air.
“Kami ingin mengabdi, khususnya di Kalimantan Timur. Semoga kami bisa membawa nilai-nilai yang memperkuat pendidikan dan akhlak umat,” ujarnya.
Pemerintah daerah dan masyarakat Balikpapan pun memberikan apresiasi tinggi atas pencapaian tersebut. Tidak hanya karena prestasi akademik, tetapi juga karena semangat mereka dalam mengangkat nama daerah di forum internasional.
Kini, usai menyelesaikan pendidikan mereka, ketiganya bersiap kembali ke Indonesia untuk melanjutkan perjuangan: mengamalkan ilmu, membina umat, dan menjadi teladan bagi generasi muda di Kalimantan Timur dan Indonesia pada umumnya.
Tinggalkan Balasan