naraga.id – Pembalap dari tim Pramac Yamaha, Jack Miller, menerima sanksi berat pada sesi latihan bebas kedua (FP2) MotoGP Austria 2025 yang digelar Sabtu (16 Agustus 2025) di Sirkuit Red Bull Ring.
Sanksi ini diberikan menyusul insiden yang terjadi sehari sebelumnya, pada latihan bebas pertama (FP1), Jumat (15/8/2025). Kala itu, motor YZR-M1 yang dikendarai Miller mengeluarkan asap saat sedang melaju, yang langsung menarik perhatian pengawas dari FIM.
Menurut laporan dari Crash.net, FIM menyatakan bahwa Miller telah melanggar regulasi terkait keselamatan dan tanggung jawab pembalap. Mereka menilai tindakan Miller yang tetap melanjutkan sesi meski motornya bermasalah merupakan tindakan yang berisiko tinggi dan membahayakan.
Tak lama berselang dari kejadian tersebut, terjadi kecelakaan di Tikungan 6 yang melibatkan tiga pembalap: Fabio Quartararo, Jack Miller sendiri, dan Miguel Oliveira. Kecelakaan ini diduga disebabkan oleh cairan yang tertinggal di lintasan, kemungkinan berasal dari motor Miller yang sempat bermasalah di Tikungan 1.
“Saya lihat marshal membersihkan sesuatu di trek, kelihatannya memang ada cairan,” ungkap Quartararo kepada media.
FIM kemudian mengonfirmasi bahwa motor Miller memang mengalami gangguan teknis sebelum terjadinya kecelakaan. Berdasarkan temuan tersebut, FIM menjatuhkan hukuman kepada Miller, yang dinilai gagal mengambil tindakan tepat untuk menghindari potensi bahaya.
Sebagai akibatnya, pembalap asal Australia itu dijatuhi denda sebesar 1.000 euro (sekitar Rp18,9 juta) serta penalti pengurangan waktu lima menit dalam sesi FP2.
Miller sendiri mengakui bahwa motornya mengalami masalah di Tikungan 1, namun membantah adanya kebocoran oli.
“Saya keluar jalur agar tidak mengganggu jalur balap, dan saya tidak melihat ada oli di lintasan,” jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa asap keluar saat throttle ditutup, dan bahwa mesin masih hidup sehingga ia memutuskan untuk membawa motor kembali ke garasi. “Saya tarik kopling, mesin tetap nyala, jadi saya rasa aman untuk kembali ke pit,” ujarnya.
Namun, pembelaan Miller tidak mengubah keputusan FIM yang tetap menyatakan bahwa ia seharusnya menghentikan motor lebih awal. Insiden ini kembali menyoroti pentingnya kesadaran keselamatan dalam dunia balap yang terus berkembang semakin cepat dan berisiko tinggi.
Tinggalkan Balasan