naraga.id – Serial Korea Selatan Squid Game bukan hanya dikenal karena plotnya yang menegangkan dan brutal, tetapi juga karena penggunaan elemen visual yang sarat simbol. Salah satu yang paling mencolok adalah seragam hijau tua yang dikenakan oleh para peserta permainan—warna yang menyimpan pesan mendalam di balik tampilannya yang sederhana.
Dalam kultur Korea dan banyak budaya lainnya, warna hijau sering diasosiasikan dengan kehidupan, pertumbuhan, dan harapan. Maka, ketika para kontestan—yang umumnya datang dari latar belakang penuh utang dan keputusasaan—mengenakan seragam ini, secara simbolik seolah mereka sedang diberi peluang kedua, sebuah kesempatan untuk memperbaiki nasib.
Namun, justru di situlah letak ironi yang dibangun oleh serial ini. Warna hijau, yang biasanya melambangkan harapan, perlahan berubah menjadi representasi dari kecemasan dan penderitaan. Dalam konteks Squid Game, harapan itu menjadi semu, dan seragam hijau menjelma sebagai lambang jebakan.
Secara psikologis, hijau memang dikenal menenangkan dan menimbulkan rasa stabil. Tapi dalam serial ini, fungsi itu dibalik. Seragam para pemain terlihat seperti baju olahraga sekolah, memberi kesan akrab dan aman. Namun kenyataannya, mereka sedang berada di dalam sistem permainan mematikan yang memperlakukan manusia layaknya pion.
Kontras warna juga memainkan peran penting. Hijau pada peserta ditempatkan berseberangan secara visual dengan merah terang pada penjaga dan warna cerah permainan anak-anak, menegaskan batas antara kuasa dan ketertindasan, antara kontrol dan yang dikontrol.
Tak hanya sebagai pembeda visual, hijau juga menegaskan status para peserta sebagai bagian dari massa anonim. Tidak ada ruang bagi identitas personal. Mereka hanyalah angka dalam sistem kompetitif yang kejam, tanpa martabat maupun kebebasan.
Pilihan warna ini juga mencerminkan kehidupan kelas bawah dalam masyarakat nyata. Seragam hijau sering ditemukan di institusi seperti sekolah, pabrik, atau rumah sakit—tempat di mana manusia sering dipandang sebagai bagian dari sistem produksi, bukan sebagai individu dengan keunikan.
Dengan demikian, Squid Game tidak asal memilih warna. Hijau dijadikan metafora yang kuat untuk menggambarkan keterjebakan rakyat biasa dalam permainan sosial yang tidak adil, di mana mereka hanya dijadikan alat hiburan dan eksploitasi oleh elite berkuasa.
Akhirnya, seragam hijau di Squid Game bukan sekadar kostum. Ia menjelma menjadi simbol dari ketegangan antara harapan dan horor, kenyamanan dan penindasan. Lewat visual inilah, serial ini menyisipkan kritik sosial yang tajam, sekaligus menggugah penonton untuk mempertanyakan ulang makna keadilan dalam sistem modern.
Tinggalkan Balasan