Konferensi PBB di Spanyol Soroti Krisis Pembiayaan Pembangunan Global

By 58 menit lalu 2 menit membaca

naraga.idKonferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) keempat mengenai pembiayaan pembangunan resmi dibuka pada Senin (30/6/2025) di Seville, Spanyol. Forum internasional ini digelar dalam konteks krisis pendanaan global yang semakin memburuk, dengan tujuan utama mencari terobosan dan komitmen baru untuk mendukung agenda pembangunan berkelanjutan.

Lebih dari 4.000 peserta hadir, termasuk kepala negara, pimpinan lembaga internasional, sektor swasta, organisasi masyarakat sipil, serta institusi keuangan. Mereka berkumpul untuk membahas solusi atas menyusutnya bantuan pembangunan dari negara-negara maju yang dinilai semakin mengancam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) PBB 2030.

Presiden Prancis Emmanuel Macron, Presiden Kenya William Ruto, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres termasuk di antara pemimpin dunia yang turut hadir dalam konferensi tersebut.

Namun, ketidakhadiran Amerika Serikat menjadi catatan penting. Negara adidaya itu sebelumnya telah memangkas anggaran untuk program bantuan internasional, termasuk melalui pemotongan dana badan pembangunan USAID selama masa pemerintahan Donald Trump. Tren serupa juga terjadi di sejumlah negara Eropa seperti Jerman, Inggris, dan Prancis, yang beralasan harus mengalihkan anggaran ke sektor seperti pertahanan.

Organisasi amal internasional Oxfam menyebutkan bahwa pemotongan bantuan pembangunan ini merupakan yang paling signifikan sejak tahun 1960. Situasi ini dinilai sangat memprihatinkan, mengingat lebih dari 800 juta orang di dunia masih hidup dalam kondisi kemiskinan ekstrem, dengan pendapatan harian di bawah US$3 atau sekitar Rp48.675.

PBB memperkirakan kesenjangan pembiayaan untuk program pembangunan global saat ini mencapai US$4 triliun atau sekitar Rp64,9 triliun per tahun. Tanpa solusi yang konkret, capaian SDGs diprediksi akan jauh dari target.

Salah satu isu utama yang dibahas dalam konferensi ini adalah perlunya reformasi sistem keuangan global. Reformasi tersebut diharapkan mampu membantu negara-negara berkembang mengatasi tekanan utang yang kerap membebani alokasi anggaran untuk sektor esensial seperti kesehatan dan pendidikan.

Konferensi ini dipandang sebagai momen penting untuk membangkitkan kembali semangat kerja sama internasional dalam mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan di tengah tantangan global yang semakin kompleks.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Konferensi PBB di Spanyol Soroti Krisis Pembiayaan Pembangunan Global - Ruang Wawasan Cerdas | naraga.id
Menu
Cari
Bagikan
Lainnya
0%