naraga.id – Di tengah tekanan perlambatan ekonomi global, industri batik Indonesia menunjukkan performa gemilang. Kementerian Perindustrian mencatat ekspor produk batik pada triwulan pertama 2025 melonjak tajam hingga 76,2 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
“Nilai ekspor mencapai USD 7,63 juta. Di saat banyak sektor melemah, batik justru mencatatkan pertumbuhan signifikan. Ini menjadi pencapaian yang patut diapresiasi,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat membuka rangkaian kegiatan Kick Off Hari Batik Nasional (HBN) dan Gelar Batik Nusantara (GBN) 2025 di Jakarta, Kamis (26/6/2025).
Menurut Agus, tren positif ini tidak lepas dari perubahan persepsi masyarakat terhadap batik. Kini, batik tak lagi dianggap sebagai pakaian formal orang tua, melainkan telah menjadi pilihan busana generasi muda. “Ini menjadi peluang besar untuk mengembangkan industri batik secara menyeluruh, mulai dari desain inovatif hingga strategi pemasaran yang mengikuti tren masa kini,” katanya.
Data Kemenperin menunjukkan, jumlah unit usaha batik di Indonesia telah mencapai 5.946, dengan sedikitnya 200 sentra Industri Kecil Menengah (IKM) tersebar di 11 provinsi. Industri ini dinilai memiliki potensi ekonomi dan budaya yang besar.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Reni Yanita mengatakan, tahun ini HBN dan GBN mengusung tema “Inovasi dan Teknologi Menuju Batik Berkelanjutan”. Tema tersebut, kata Reni, bertujuan untuk mendorong tiga aspek utama.
“Pertama, mendorong penggunaan teknologi dan inovasi dalam produksi batik. Kedua, membuka ruang kolaborasi antara pelaku industri. Ketiga, meningkatkan efisiensi, kualitas, dan daya saing batik nasional,” jelas Reni.
Adapun acara puncak Gelar Batik Nusantara akan digelar pada 30 Juli 2025 di pusat perbelanjaan Sarinah, Jakarta. Kegiatan ini terselenggara berkat kolaborasi antara Kemenperin dan Yayasan Batik Indonesia.
Sebagai ikon tahun ini, ditetapkan Batik Tulis Merawit dari Cirebon. Batik ini dikenal dengan pola ornamen halus dan detail garis tipis yang dilatari warna cerah, mencerminkan estetika dan kekayaan budaya Cirebon.
Tinggalkan Balasan