Iran Serang Balik secara Verbal: Israel Dinilai Lemah Tanpa Bantuan Amerika

By 1 hari lalu 2 menit membaca

naraga.id Ketegangan diplomatik antara Iran, Israel, dan Amerika Serikat terus berlanjut pascagencatan senjata. Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, melontarkan kritik keras terhadap hubungan erat Israel dan Amerika Serikat, menyebut dukungan Washington sebagai penopang utama kekuatan militer Tel Aviv.

Melalui unggahan di platform media sosial X pada Minggu (29/6/2025), Araghchi menyampaikan sindiran tajam yang menyebut Israel “hanya bisa bertahan dengan perlindungan Amerika.” Ia menyebut intervensi AS dalam konflik 12 hari sebagai upaya menyelamatkan sekutu yang disebutnya mulai kewalahan menghadapi serangan Iran.

“Bangsa Iran telah memperlihatkan pada dunia bahwa Israel tidak punya jalan lain kecuali berlindung di bawah ‘ayah’ mereka, yaitu Amerika Serikat,” tulis Araghchi.

Pernyataan itu muncul setelah serangan udara AS menghantam sejumlah fasilitas nuklir Iran di Fordow, Natanz, dan Isfahan, di tengah memanasnya konflik antara kedua negara.

Lebih lanjut, Araghchi juga menyoroti pernyataan Presiden AS Donald Trump yang dianggap merendahkan Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei. Ia menegaskan bahwa penghinaan terhadap Khamenei dianggap sebagai pelecehan terhadap seluruh rakyat Iran.

“Jika Amerika sungguh menginginkan dialog dan kesepakatan, maka semestinya dimulai dengan menunjukkan rasa hormat,” ujar Araghchi.

Di akhir pernyataannya, Araghchi memperingatkan bahwa Iran tak akan tinggal diam jika terus diprovokasi. Ia menyebut negaranya siap menunjukkan kekuatan militernya jika diperlukan.

Ketegangan ini terjadi hanya beberapa hari setelah konflik bersenjata antara Iran dan Israel berakhir dengan gencatan senjata pada 24 Juni 2025, hasil mediasi Amerika Serikat. Namun, atmosfer politik tetap panas seiring pernyataan saling serang antar tokoh kunci negara.

Sebelumnya, Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Khamenei, menyatakan bahwa negaranya telah “menampar” Israel dan memberi peringatan kepada AS. Klaim tersebut ditanggapi Presiden Trump dengan keras. Dalam unggahan di platform Truth Social, Trump menyebut pernyataan Khamenei sebagai kebohongan dan menyatakan bahwa ia telah menolak permintaan untuk menghabisi pemimpin Iran, meski tahu lokasi keberadaannya.

Konflik militer mungkin telah mereda, namun perang narasi dan diplomasi antara ketiga negara tampaknya masih jauh dari kata usai.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Iran Serang Balik secara Verbal: Israel Dinilai Lemah Tanpa Bantuan Amerika - Ruang Wawasan Cerdas | naraga.id
Menu
Cari
Bagikan
Lainnya
0%