Lemhannas Teliti Implikasi Konflik Iran-Israel terhadap Stabilitas Ekonomi Indonesia

By 10 jam lalu 2 menit membaca

naraga.idLembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) saat ini tengah menyusun analisis mendalam mengenai potensi dampak konflik bersenjata antara Iran dan Israel terhadap kondisi ekonomi serta ketahanan nasional Indonesia. Kajian ini dirancang sebagai masukan strategis kepada Presiden Prabowo Subianto guna menjaga ketahanan dalam negeri di tengah dinamika global yang terus berubah.

Hal tersebut disampaikan oleh Gubernur Lemhannas, Ace Hasan Syadzily, dalam pembukaan The 9th Jakarta Geopolitical Forum (JGF) 2025 yang mengangkat tema “Fragmentasi Geoekonomi dan Keamanan Energi,” di Jakarta, Senin (23/6/2025).

Ace menjelaskan bahwa meningkatnya tensi militer antara Iran dan Israel, yang juga melibatkan dukungan terbuka dari Amerika Serikat terhadap Israel, memberikan dampak luas yang tidak hanya dirasakan di Timur Tengah, tetapi juga dapat memengaruhi negara-negara lain, termasuk Indonesia, meskipun secara langsung tidak terlibat dalam konflik tersebut.

“Lemhannas telah memulai penyusunan kajian skenario terburuk apabila konflik ini berlangsung berkepanjangan. Ini bagian dari tugas kami dalam memberi masukan strategis kepada pemerintah,” kata Ace saat sesi konferensi pers menjelang forum berlangsung.

Sebagai forum tahunan yang mempertemukan berbagai pemangku kepentingan di bidang geopolitik dan geoekonomi, JGF ke-9 ini menghadirkan sejumlah tokoh penting dari berbagai sektor, baik dalam negeri maupun internasional.

Ace menambahkan bahwa seluruh hasil kajian akan disampaikan kepada Presiden secara tertutup. Materi analisis mencakup berbagai aspek penting mulai dari dampak ekonomi global, kerentanan politik nasional, potensi gejolak sosial, hingga ancaman terhadap ketahanan energi dan keamanan pasokan nasional.

“Proses kajian kami dilakukan secara berlapis: respons cepat, analisis menengah, hingga proyeksi jangka panjang,” ujarnya. Ia juga menyebut bahwa Lemhannas secara rutin memantau dan menganalisis perkembangan global melalui pendekatan skenario berbasis kuadran untuk memetakan tingkat risiko dan urgensinya terhadap Indonesia.

Dalam metode tersebut, skenario dikategorikan ke dalam empat kuadran berdasarkan tingkat dampak dan probabilitas, sebagai dasar dalam menyusun langkah antisipatif. “Kami punya proyeksi roadmap untuk menghadapi berbagai kemungkinan, dan ini sudah menjadi bagian dari sistem kerja strategis Lemhannas,” ungkapnya.

Pelaksanaan JGF 2025 sendiri berada di bawah koordinasi Kedeputian Pengkajian Lemhannas dan didukung oleh Kementerian ESDM serta Pemprov DKI Jakarta. Ace menyebut penyelenggaraan forum ini sangat tepat waktunya karena bertepatan dengan peringatan Hari Jadi ke-498 Kota Jakarta.

“Nama Jakarta dalam forum ini bukan hanya mewakili lokasi, tapi juga mencerminkan peran Jakarta sebagai kota global yang aktif mendukung transformasi energi,” tambahnya.

Sebagai bagian dari agenda forum, Gubernur DKI Jakarta dijadwalkan memberikan presentasi khusus mengenai penerapan energi baru terbarukan (EBT) di sektor pemerintahan dan layanan publik, sebagai wujud komitmen kota terhadap keberlanjutan energi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Lemhannas Teliti Implikasi Konflik Iran-Israel terhadap Stabilitas Ekonomi Indonesia - Ruang Wawasan Cerdas | naraga.id
Menu
Cari
Bagikan
Lainnya
0%