PBB Peringatkan Warga Gaza Terancam Dehidrasi Akibat Krisis Air

naraga.id – Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) menyampaikan peringatan serius mengenai situasi di Gaza, yang saat ini menghadapi ancaman dehidrasi massal akibat keruntuhan sistem penyediaan air bersih.

Mengutip laporan Anadolu pada Kamis, 26 Juni 2025, UNRWA menyebut krisis ini sebagai dampak langsung dari serangan militer Israel yang terus berlanjut serta blokade bahan bakar yang telah menghentikan operasi fasilitas penting, termasuk instalasi pengolahan air.

Dalam pernyataannya, UNRWA mengungkapkan bahwa hanya sekitar 40 persen dari total fasilitas produksi air minum yang masih dapat beroperasi. Kondisi ini, menurut mereka, menempatkan Gaza dalam situasi kekeringan buatan yang sangat mengancam keselamatan warga sipil.

Situasi memburuk sejak Israel mencabut kesepakatan gencatan senjata pada pertengahan Maret. Sejak saat itu, serangan tanpa henti dan pengusiran paksa warga menyebabkan distribusi air semakin terganggu.

Blokade bahan bakar selama lebih dari 100 hari telah membuat banyak sumur tidak bisa difungsikan. Sebagian sumur lainnya bahkan berada di zona konflik yang tidak bisa diakses dengan aman. Selain itu, jaringan pipa mengalami kerusakan berat dan kendaraan pengangkut air kesulitan menjangkau komunitas yang membutuhkan.

UNRWA menyerukan penghentian segera atas aksi militer dan pembukaan akses kemanusiaan agar bencana ini tidak berkembang menjadi tragedi yang lebih luas. Mereka menegaskan bahwa krisis air ini bukan sekadar persoalan teknis atau kekurangan logistik, melainkan bagian dari kondisi darurat kemanusiaan yang lebih besar.

Pemerintah-pemerintah lokal di Gaza sebelumnya juga menyatakan bahwa mereka telah kehilangan kemampuan untuk memberikan layanan dasar, termasuk penyediaan air bersih, karena tidak adanya pasokan bahan bakar.

UNRWA meminta komunitas internasional untuk segera bertindak guna menghindari jatuhnya lebih banyak korban akibat kelaparan dan kehausan di wilayah yang telah lama terisolasi ini.