Rocky Gerung Duga Perubahan Wajah Jokowi Disebabkan Tekanan Psikologis, Bukan Alergi

By 12 jam lalu 2 menit membaca

naraga.id – Perubahan pada kondisi kulit wajah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), terus menuai perhatian publik. Meski pihak istana telah menyampaikan bahwa kondisi tersebut akibat alergi kulit, pengamat politik Rocky Gerung punya pandangan berbeda.

Dalam pernyataannya saat menjadi tamu dalam program Walk The Talk di kanal YouTube Deddy Sitorus Official, Kamis (19/6/2025), Rocky menyebut bahwa perubahan wajah Jokowi kemungkinan besar dipicu oleh gangguan psikosomatik — kondisi kejiwaan yang berdampak pada fisik.

“Saya kira bukan alergi dalam arti kimiawi, tapi lebih kepada psikosomatik. Itu artinya ada ketegangan psikologis yang tidak bisa diatasi oleh tubuh,” ungkap Rocky.

Menurutnya, tekanan psikologis yang dialami Jokowi bisa berkaitan dengan situasi politik pasca lengser, termasuk dinamika di seputar keluarganya dan ketiadaan peran aktif dalam partai politik. Ia menilai, Jokowi mengalami “kehampaan politik” yang menyebabkan tekanan batin.

“Pak Jokowi terlihat kehilangan ‘mainan politik’. Tidak seperti Bu Megawati yang aktif di partai, atau Pak SBY yang melukis dan mengurus partai pasca kepresidenannya. Itu bisa memicu stres mendalam,” ujar Rocky.

Ia juga menduga Jokowi sempat mengandalkan obat penenang untuk mengelola stres, namun efeknya tak lagi mempan. “Kalau sudah sampai tahap seperti itu, bisa jadi obat penenang seperti xanax sudah tidak lagi efektif. Artinya, ini ketegangan psikologis berat,” tambahnya.

Rocky menyebut bahwa tekanan publik, terutama kritik terhadap masa jabatan Jokowi selama 10 tahun, turut memperburuk kondisi psikologis tersebut.

Sementara itu, pihak istana tetap menegaskan bahwa kondisi fisik Jokowi disebabkan oleh reaksi alergi yang muncul setelah kunjungan ke Vatikan. Ajudan Jokowi, Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah, menyampaikan bahwa perubahan cuaca diduga menjadi pemicu utama munculnya ruam dan bercak hitam di wajah Jokowi.

“Perubahan cuaca dari Vatikan ke Indonesia memicu reaksi alergi kulit. Tidak ada demam atau rasa gatal. Hanya peradangan ringan dan kini dalam proses pemulihan,” jelas Syarif.

Ia juga membantah berbagai spekulasi yang menyebut Jokowi mengalami autoimun atau penyakit langka lainnya seperti Steven Johnson Syndrome. “Tidak benar. Itu hoaks. Bapak dalam kondisi baik dan masih aktif bersepeda, bermain dengan cucu, serta melayani masyarakat,” tegasnya.

Spekulasi mengenai kondisi kesehatan Jokowi turut dipicu oleh pernyataan dr. Tifa yang sebelumnya sempat melontarkan tudingan soal ijazah Jokowi. Dalam unggahannya, dr. Tifa menduga Presiden mengalami autoimun karena melihat bercak hitam dan kerontokan rambut pada Jokowi.

Namun, seluruh tudingan tersebut dibantah secara tegas oleh pihak istana yang memastikan Jokowi hanya mengalami alergi ringan dan tidak dalam kondisi yang membahayakan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Rocky Gerung Duga Perubahan Wajah Jokowi Disebabkan Tekanan Psikologis, Bukan Alergi - Ruang Wawasan Cerdas | naraga.id
Menu
Cari
Bagikan
Lainnya
0%