Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi Tembus 7 Persen, Swasembada Pangan Jadi Kunci

By 2 bulan lalu 3 menit membaca

naraga.idPresiden Prabowo Subianto menyampaikan optimisme bahwa ekonomi Indonesia dapat tumbuh hingga 7 persen pada akhir tahun 2025. Kepercayaan ini muncul seiring keberhasilan program swasembada pangan dan energi yang menunjukkan hasil signifikan dalam tujuh bulan pertama pemerintahannya.

Pernyataan tersebut disampaikan Prabowo saat memberikan pidato utama dalam ajang bergengsi St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025 di Rusia, Jumat (20/6/2025). Di hadapan para pemimpin dunia, termasuk Presiden Rusia Vladimir Putin, Prabowo membagikan proyeksi ekonomi Indonesia yang tengah mengalami momentum positif.

“Tim saya melaporkan bahwa pertumbuhan ekonomi pada paruh pertama tahun ini telah melampaui 5 persen. Bahkan, ada potensi untuk menutup tahun dengan angka mendekati, atau bahkan melampaui, 7 persen,” ujarnya optimis.

Menurut Prabowo, pencapaian ini bukan tanpa dasar. Ia menilai, arah kebijakan yang dijalankan pemerintah sejauh ini telah berada pada jalur yang tepat—mengarah pada efisiensi, ketahanan nasional, dan daya saing global. “Ini pertanda bahwa langkah-langkah yang kami ambil sudah benar. Kami berada di jalur yang sesuai untuk meraih tujuan,” tegasnya.

Prabowo menyoroti beberapa kebijakan yang dianggap berkontribusi besar terhadap kenaikan pertumbuhan ekonomi, terutama reformasi besar-besaran di sektor pertanian dan pangan. Ia menyebut, keberhasilan Indonesia dalam meningkatkan produksi beras dan jagung secara drastis merupakan bukti nyata dari hasil strategi deregulasi dan pemberantasan korupsi yang telah diterapkan.

“Dalam tujuh bulan terakhir, produksi beras dan jagung nasional melonjak hingga 50 persen. Ini pencapaian tertinggi sepanjang sejarah kita,” ungkapnya. Ia menambahkan bahwa keberhasilan tersebut menjadi indikator bahwa Indonesia kini semakin dekat menuju kemandirian pangan penuh.

Tak hanya dari sisi produksi, cadangan beras pemerintah (CBP) juga mencatatkan rekor tertinggi, mencapai 4,4 juta ton. Angka ini jauh melampaui batas aman nasional dan menunjukkan ketahanan pangan yang semakin kokoh. “Target kami dalam empat tahun ke depan adalah bukan hanya swasembada, tetapi menjadi eksportir utama beras dan jagung,” tandas Prabowo.

Mantan Menteri Pertahanan ini menyebut bahwa program swasembada pangan merupakan satu dari empat pilar utama yang diusung pemerintahannya, bersama dengan swasembada energi, peningkatan mutu pendidikan, serta percepatan industrialisasi.

Ia juga menegaskan bahwa kemajuan di sektor pangan akan menjadi pijakan kuat bagi Indonesia untuk mengambil peran yang lebih besar di level global, termasuk melalui keanggotaan BRICS dan kemitraan strategis dengan New Development Bank.

Berdasarkan data per Mei 2025, cadangan beras nasional mencapai 3,4 juta ton dan diperkirakan menyentuh 4 juta ton seiring panen raya yang masih berlangsung di berbagai wilayah. Dengan capaian tersebut, Indonesia diproyeksikan tidak akan lagi melakukan impor beras hingga 2026.

Menurut laporan USDA Rice Outlook edisi April 2025, produksi beras Indonesia untuk musim tanam 2024/2025 diperkirakan mencapai 34,6 juta ton, naik 600 ribu ton dari estimasi sebelumnya dan meningkat 4,8 persen dibanding tahun lalu. Jumlah ini menempatkan Indonesia sebagai produsen beras terbesar di Asia Tenggara, mengungguli Vietnam (26,5 juta ton), Thailand (20,1 juta ton), dan Filipina (12 juta ton).

Dengan tren positif ini, Indonesia kian mantap melangkah menuju kemandirian ekonomi, dengan swasembada pangan sebagai salah satu fondasi utamanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi Tembus 7 Persen, Swasembada Pangan Jadi Kunci - Ruang Wawasan Cerdas | naraga.id
Menu
Cari
Bagikan
Lainnya
0%